Friday, February 21, 2020

Kisi–kisi Soal Ujian Tulis Berbasis Komputer dan Smartphone (UT-BKS) Seni Budaya (Seni Tari) Tahun Pelajaran 2019/2020

Selamat datang kembali di website rozisenirupa.com, pada kesempatan yang bahagia ini saya akan membagikan kisi–kisi penulisan soal ujian tulis berbasis komputer dan smartphone (UT-BKS) tahun pelajaran 2019/2020. File ini saya peroleh dari sumber yang InsyaAllah dapat dipercaya, dan semoga apa yang saya bagikan ini dapat bermanfaat untuk seluruh guru Seni Budaya yang mengajar di kelas XII.

Berikut adalah isi dari Kisi-kisi ini:

JENJANG PENDIDIKAN     :  SMA
MATA PELAJARAN             :  SENI BUDAYA (SENI TARI)
PROGRAM / PEMINATAN   :  MIPA/IPS/BAHASA DAN BUDAYA
KURIKULUM                        :  2013
ALOKASI WAKTU               :  120 MENIT
JUMLAH SOAL                    :  45 SOAL
PENYUSUN                          :  TIM MGMP


Berikut adalah tampilan Kisi-Kisi tersebut :

Labels:

Kisi–kisi Soal Ujian Tulis Berbasis Komputer dan Smartphone (UT-BKS) Seni Budaya (Seni Musik) Tahun Pelajaran 2019/2020

Selamat datang kembali di website rozisenirupa.com, pada kesempatan yang bahagia ini saya akan membagikan kisi–kisi penulisan soal ujian tulis berbasis komputer dan smartphone (UT-BKS) tahun pelajaran 2019/2020. File ini saya peroleh dari sumber yang InsyaAllah dapat dipercaya, dan semoga apa yang saya bagikan ini dapat bermanfaat untuk seluruh guru Seni Budaya yang mengajar di kelas XII.

Berikut adalah isi dari Kisi-kisi ini:

JENJANG PENDIDIKAN     :  SMA
MATA PELAJARAN             :  SENI BUDAYA (SENI MUSIK)
PROGRAM / PEMINATAN   :  MIPA/IPS/BAHASA DAN BUDAYA
KURIKULUM                        :  2013
ALOKASI WAKTU               :  120 MENIT
JUMLAH SOAL                    :  45 SOAL
PENYUSUN                          :  TIM MGMP


Jika anda ingin mendownload file Pdf nya, silahkan download File Pdf nya pada link dibawah ini :

Link Download

Labels:

Kisi–kisi Soal Ujian Tulis Berbasis Komputer dan Smartphone (UT-BKS) Seni Budaya (Seni Rupa) Tahun Pelajaran 2019/2020

Selamat datang kembali di website rozisenirupa.com, pada kesempatan yang bahagia ini saya akan membagikan kisi–kisi penulisan soal ujian tulis berbasis komputer dan smartphone (UT-BKS) tahun pelajaran 2019/2020. File ini saya peroleh dari sumber yang InsyaAllah dapat dipercaya, dan semoga apa yang saya bagikan ini dapat bermanfaat untuk seluruh guru Seni Budaya yang mengajar di kelas XII.

Berikut adalah isi dari Kisi-kisi ini:

JENJANG PENDIDIKAN     :  SMA
MATA PELAJARAN             :  SENI BUDAYA (SENI RUPA)
PROGRAM / PEMINATAN   :  MIPA/IPS/BAHASA DAN BUDAYA
KURIKULUM                        :  2013
ALOKASI WAKTU               :  120 MENIT
JUMLAH SOAL                    :  45 SOAL
PENYUSUN                          :  TIM MGMP


Jika anda ingin mendownload file Pdf nya, silahkan download File Pdf nya pada link dibawah ini :

Link Download

Labels:

Tuesday, February 11, 2020

Teknik dan Azaz Menggambar yang Benar

Hal penting dalam menggambar adalah pemahaman terhadap azas menggambar. Azas merupakan dasar atau pokok tempat menemukan kebenaran sebagai pedoman berfikir. Azas menurut The Liang Gie adalah dalil umum yang dinyatakan dalam istilah umum tanpa menyarankan cara khusus pelaksanaannya yang diterapkan pada serangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yang tepat bagi perbuatan itu. Dalam arti yang sederhana, azas menggambar adalah pedoman atau prinsip menggambar sehingga mendapatkakn hasil baik. Dengan menerapkan azas atau prinsip menggambar, diharapkan akan mendapatkan hasil yang lebih komunikatif, tertib, jelas dan indah dibanding gambar bebas dan mengabaikan azas menggambar.

Baca juga: Pengertian Gambar dan Macam Jenis Gambar

Azas menggambar ini adalah:

1. SKALA
Skala adalah perbandingan objek gambar sesungguhnya dengan objek dalam bidang gambar. Skala merupakan hal penting dalam menggambar agar gambar yang dibuat tidak janggal dan wajar dibandingkan dengan wujud sebenarnya. Skala juga bisa dicapai melalui perbandingan harmonis objek gambar itu sendiri. Penerapan skala dalam gambar di wujudkan dengan perbandingan angka atau tanda tertentu, misalnya 1:20, artinya 1 ukuran objek dalam gambar mewakili 20 ukuran sebenarnya. Skala juga dapat dicapai dengan posisi objek, sudut pandang yang menggambar, maupun dengan efek perspektif objek gambar.

2. DIMENSI
Dimensi Dimensi diartikan ukuran atau segi adalah matra gambar bercitra dua dimensional (datar) dan tiga dimensional (volume, kedalaman) yang dapat dicapai melalui ukuran kesebandingan dengan objek lain dalam bidang gambar. Objek yang dekat dengan yang menggambar akan digambar lebih besar dibandingkan dengan objek yang jauh dari yang menggambar. Dimensi bisa menggunakan konsep perspektif atau titik lenyap.

Baca juga: Unsur-Unsur Gambar

3. PROPORSI
Proporsi Proporsi atau keseimbangan adalah perbandingan ideal yang dapat diserap oleh persepsi pengamat sehingga terjadi keseimbangan harmonis objek gambar. Misalnya penggunaan kata proporsi adalah tinggi badan dan berat badan yang proporsional, artinya antara tinggi badan dan berat badan seimbang, jadi terlihat ideal. Salah satu teori klasik tentang proporsi adalah teori proporsi zaman Yunani yang tetap digunakan hingga sekarang dan dikenal dengan golden ratio yang diterapkan pada bangunan Parthenon, yaitu perbandingan lebar dan panjang (1:1,6). Teori ini di abad ke-19 dikenal sebagai golden section. Proporsi ketika menggambar manusia adalah ukuran perbandingan yang digunakan sehingga antara gambar manusia bagian bawah dan bagian atas seimbang atau ideal.


Baca juga: Fungsi Gambar

4. KOMPOSISI
Komposisi atau susunan adalah susunan objek gambar yang ada dalam bidang gambar. Dalam menggambar, pertimbangan komposisi objek sangat penting. Komposisi gambar dapat dilakukan dengan menempatkan gambar secara simetris, kontras, memusat, acak, terpotong, berirama atau memperbesar objek gambar. Komposisi gambar dapat diatur melalui bentuk, warna, jenis dan latar belakang objek gambar. Misalnya, ketika akan menonjolkan objek gambar tertentu, maka objek lain harus dikaburkan.

Komposisi heterogen

Komposisi homogen

Komposisi yang Dinamis


Baca juga: Pengertian gambar bentuk

5. RUANG, BAYANGAN, DAN KEDALAMAN
Gambar terlihat lebih dinamis dan terkesan berisi atau tiga dimensi ketika memperhatikan faktor ruang, bayangan dan kedalaman secara logis. Kesan ruang atau meruang dapat dibentuk dengan efek garis dan bayangan. Garis yang tidak logis atau bermakna ganda akan membingungkan persepsi orang yang memandang gambar. Efek garis bisa membuat gambar terkesan ada kedalaman dan kesan perspektif bisa ditimbulkan karena permainan bayangan secara logis.

Pemakaian garis pada efek kedalaman

Kesan perspektif yang ditimbulkan oleh pemakaian bayangan

Penggunaan garis bermakna ganda

Baca juga: Pengertian Ragam Hias (Ragam Hias dan Ornaman) serta Fungsi Aktif dan Pasif Ragam Hias

Demikian artikel tentang Teknik dan Azaz Menggambar yang Benar, semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dalam memahami teknik gambar dengan benar, dan semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda.

Labels:

Unsur-Unsur dalam Menggambar

Menggambar dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan gagasan dan imajinasi media dua dan tiga dimensi dengan memperhatikan proporsi, komposisi, keseimbangan, dan gelap terang. Subjek gambar bisa berupa tampilan realistis dalam kehidupan sehari-hari (potret), setengah realistis (sketsa) atau yang mementingkan gaya gambar (kartun, karikatur, gambar abstrak). Agar dapat terwujud dan tampak oleh mata, maka gambar perlu dibentuk oleh sejumlah unsur.

Baca juga: Pengertian Gambar dan Macam Jenis Gambar

Unsur-unsur itu terdiri dari: titik, garis, bidang dan citra atau kesan.

1. Titik
Titik adalah unsur gambar yang paling esensial. Sebuah gambar dalam bidang kosong, selalu berawal dan berakhir pada titik. Titik-titik berjumlah jutaan agar membentuk sebuah gambar yang bisa dikenali oleh mata. Tanpa titik, gambar tidak akan terbentuk dan tidak akan bisa dikenali oleh mata.

2. Garis
Garis adalah kumpulan titik yang ditarik secara bersambung. Ada dua jenis garis, yaitu garis lurus dan garis lengkung bebas. Garis dapat dibuat dengan berbagai variasi, misalnya garis tipis, garis tebal, dan garis putus-putus.

Baca juga: Sejarah gambar

Unsur garis dapat dibuat dengan alat bantu atau tanpa menggunakan alat bantu atau garis tangan bebas. Dari kedua macam garis tersebut akan memunculkan ekspresi yang berbeda-beda, ada garis yang sangat rasional dan terukur, ada pula garis yang bersifat emosional dan dinamis


3. Bidang
Bidang adalah area yang dibuat oleh garis yang bertemu pada satu atau lebih titik pertemuan, sehingga dapat diukur luasnya. Bidang dapat terkesan datar, ada pula yang terkesan tiga dimensi. Bidang yang terkesan datar terdiri dari bermacammacam bidang. Bidang ini ada yang menyebut bidang geometris. Bidang geometris kalau disusun sedemikian rupa, bisa memunculkan kesan tiga dimensional.

Bidang datar (dua dimensional)

Bidang tiga dimensional

Baca juga: Alat gambar bentuk

4. Citra atau Kesan
Citra adalah kesan yang ditimbulkan oleh suatu objek gambar sehingga membentuk persepsi bagi yang melihat. Citra atau kesan dapat dicapai dengan permainan tekstur, bayangan, volume, komposisi, dan warna. Bermacam citra dapat ditangkap oleh mata, meskipun objek sama tetapi cara menggambarnya berbeda, maka citra atau kesan yang ditangkap oleh mata dapat berbeda.

Kesan dengan warna, bayangan, tekstur dan komposisi


Demikian artikel tentang Unsur-Unsur dalam Menggambar, semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dalam mempelajari lebih jauh tentang Gambar. Semoga bermanfaat.

Labels:

Sejarah Seni Rupa Zaman Pra-Sejarah di Indonesia, Zaman Logam

Zaman Logam dibagi menjadi zaman perunggu, zaman tembaga dan zaman besi. Indonesia tidak mengalami zaman tembaga, sebab sampai kini tidak ditemukan peninggalan benda-benda dari tembaga, sehingga melompat langsung ke zaman perunggu.
Hasil kebudayaan perunggu di Indonesia antara lain berupa:
a. Kapak Corong, yang berbentuk seperti corong.




b. Kapak Candrasa, di Jawa Barat berhiaskan gambar burung terbang yang diberi garis, atau membawa sebuah candrasa. Sedangkan kapak yang ditemukan di pulau Roti berhiaskan garis-garis yang tipis.



c. Nekara (Moko), dihiasi berupa garis-garis lurus, bengkok, pilin, geometris, juga hiasan bermotif hewan seperti gajah, kuda, burung merak, rusa.



Baca juga : Ragam Hias Daerah yang Ada di Indonesia, Ragam Hias Bali, Sumatera, Kalimantan, Jawa

d. Bejana, bentuknya langsing dan agak pipih, berhiaskan motif geometris dan pilin



e. Perhiasan, berupa gelang, anting-anting, cincin, kalung dan manik-manik terbuat dari kaca. Manik-manik sebagian ditemukan di kuburan.



Baca juga : Motif dan Pola Ragam Hias

f. Seni Hias, ditemukan pada benda-benda kerajinan dengan motif hias berupa hewan dan bentuk geometris.


Demikian artikel kali ini tentang Sejarah Seni Rupa Zaman Pra-Sejarah di Indonesia, Zaman Logam, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda.

Labels:

Sejarah Seni Rupa Zaman Pra-Sejarah di Indonesia, Zaman Batu Tua (Palaeolitikum), Zaman Batu Tengah (Mesolitikum), Zaman Batu Muda (Neolithikum)

Sejarah seni rupa zaman pra-sejarah di Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu: Zaman Batu, Zaman Logam dan Zaman Batu Besar.

Zaman Batu sendiri dibagi menjadi 3 masa, yaitu: Zaman Batu Tua (Palaeolitikum), Zaman Batu Tengah (Mesolitikum) dan Zaman Batu Muda (Neolitikum)

Baca juga: Sejarah gambar

1. ZAMAN BATU TUA (PALAEOLITIKUM)
Pada zaman batu tua cara hidup manusia di Indonesia masih mengembara (nomaden), belum bercocok tanam, mereka makan dari tumbuhan yang ada dan berburu hewan di hutan (food gathering). Peninggalannya berupa batu genggam, ditemukan di Pacitan dan Ngandong, sehingga disebut kebudayaan Pacitan dan Ngandong.

Serpihan Batu Peninggalan Palaeolithikum

Alat-alat dari Batu Tanduk Rusa berasal dari Pacitan

Alat-alat dari Batu Chopper dari Pacitan


Baca juga: Ragam Hias Daerah yang Ada di Indonesia, Ragam Hias Bali, Sumatera, Kalimantan, Jawa

2. ZAMAN BATU TENGAH (MESOLITIKUM)
Pada zaman batu tengah, manusia sudah mulai bertempat tinggal menetap. Mereka sudah bercocok tanam dan beternak, meski masih dalam taraf sederhana. Tempat tinggalnya berupa gubuk di tepi pantai dan di gua. Peninggalannya berupa bukit kerang, disebut dapur sampah atau kyokken moddinger, kjokken = dapur, moddinger = sampah, peninggalan di gua disebut abris sous roche, abris = tinggal, sous = dalam, roche = gua.

Baca juga: Corak Ragam Hias dan Teknik Perwujudan Ragam Hias

3. ZAMAN BATU MUDA (NEOLITHIKUM)
Manusia pada zaman batu muda sudah bertempat tinggal secara menetap, sudah mengenal cara bercocok tanam dan beternak. Mereka telah mengenal ilmu pengetahuan, seperti ilmu falak (perbintangan). Perkakas yang digunakan berupa peralatan terbuat dari batu yang lebih halus buatannya.

Peninggalannya berupa:
a. Kapak persegi, bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Yang berukuran besar disebut beliung. Yang berukuran kecil disebut tarah.



b. Kapak bahu, bentuknya mirip kapak persegi, hanya pada bagian yang diikat tangkainya diberi leher mirip bentuk botol persegi.



c. Kapak lonjong, bentuknya lonjong atau oval. Bermacam-macam ukuran : besar, sedang dan kecil.



Baca juga: Motif dan Pola Ragam Hias

d. Gerabah/tembikar, motif hiasnya berupa ukiran dan garis.



e. Perhiasan, aneka bentuk perhiasan atau asesoris berupa kalung, gelang dan cincin yang terbuat dari batu akik dan batu indah.



f. Alat pemukul kayu/kulit kayu, alat ini berfungsi untuk membuat pakaian.

Demikian artikel kali ini tentang Sejarah Seni Rupa Zaman Pra-Sejarah di Indonesia, Zaman Batu Tua (Palaeolitikum), Zaman Batu Tengah (Mesolitikum), Zaman Batu Muda (Neolithikum), semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dalam mempelajari dunia kesenirupaan.

Labels:

Ragam Hias Daerah yang Ada di Indonesia, Ragam Hias Bali, Sumatera, Kalimantan, Jawa

Indonesia sangat kaya sekali dengan berbagai hiasan, baik berupa 2 dimensi atau hiasan yang berwujud 3 dimensi. Ragam hias atau ornamen sendiri memiliki beberapa pengertian atau arti, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Ragam memiliki arti macam, jenis, warna, corak, tipe, model, contoh.
  2. Hias memiliki arti menghias, memperelok, memperindah, dan merengga.
  3. Istilah lain yaitu ornare (Latin), Ornament (Inggris), Versieren (Belanda).
  4. Ragam hias dapat diartikan berbagai macam model yang dipakai untuk memperelok barang atau benda sehungga tampak indah. (W.J.S Poerwadarminto, 1980)
  5. Ragam hias sebagai ungkapan perasaan yang diwujudkan dalam bentuk visual sebagai pelengkap rasa estetika. (Soegeng Toekio M : 1987)
Jenis ragam hias:
  1. Ragam hias geometris adalah bentuk ragam hias yang dibuat secara matematis atau terstruktur serta memiliki ukuran pada sisi-sisinya.
  2. Ragam hias organis adalah bentuk ragam hias yang dibatasi oleh lengkung bebas, sehingga mengesankan elastik, cair,danencer.

Ragam Hias Daerah di Indonesia
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan memiliki ciri-ciri tersendiri dalam ujud tampilan ragam hiasnya. Kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap pengaruh yang datang untuk dipadukan dengan budaya daerah memunculkan berbagai bentuk ragam hias yang bersifat etnis, atau biasa disebut seni tradisional yang memiliki ciri-ciri dan karakteristik: 
  1. memiliki jangkauan yang terbatas pada lingkungan kultur yang menunjang
  2. merupakan pencerminan dari satu kultur yang berkembang secara perlahan, disebabkan oleh dinamika masyarakat yang menunjangnya memang demikian adanya
  3. merupakan satu bagian dari kosmos kehidupan yang bulat dan tidak terbagi-bagi dalam pengkotakan (spesialisasi); dan
  4. bukan merupakan hasil kreativitas individu, tetapi tercipta secara anonym sebagai sifat kolektivitas masyarakat yang menunjangnya (Umar Kayam: 1981)
Karakteristik tradisional tersebut merupakan kesepakatan bersama dan sifatnya turun-temurun, tetapi tetap ada kelonggaran terutama bagi generasi penerus untuk mengembangkan tradisi tersebut.

Ragam hias daerah biasanya digunakan untuk menghiasi bangunan, perabot rumah tangga, benda hias dan benda yang berhubungan dengan upacara adat ataupun upacara agama.

Baca juga: Contoh Gambar Deformasi Ragam Hias Hewan dan Tumbuhan

BENTUK RAGAM HIAS YANG ADA DI INDONESIA

1. Ragam Hias Bali
Ragam hias Bali dibagi menjadi dua, yaitu Bali Utara dan Bali Selatan, karena kedua daerah tersebut paling menonjol bentuk ragam hiasnya, sehingga dipakai menjadi acuan.

Ragam Hias Bali Utara

Bentuk ragam hias Bali Utara dan Bali Selatan terkesan rumit, namun ragam hias Bali Utara lebih variatif sebab lebih banyak menyerap pengaruh-pengaruh pada masa penjajahan. Pengaruh tersebut memperkaya ragam hias Bali Utara.

Secara umum penggarapan ragam hias bersifat realis dengan menampilkan bentuk flora dan fauna menggunakan teknik stilasi dan transformasi. Ragam hias Bali juga menampilkan tema agamis, mengingat agama Hindu dianut oleh mayoritas masyarakat Bali dan sangat berhubungan erat dengan kesenian.

Baca juga: Motif dan Pola Ragam Hias

2. Ragam Hias Sumatera
Stilisasi pada ragam hias Sumatera tidak terlalu berlebihan, namun juga tetap menonjolkan unsur dekoratif. Pengembangan unsur-unsur ragam hias tidak terlalu rumit. Motif geometris dan organis sangat jelas, mendasar dan dominan.

Tema yang dipakai pada umumnya flora dan fauna dengan mempertimbangkan etika, estetika, dan logika. Ragam hias Sumatera dapat ditemui pada bangunan, baik tempat ibadah maupun rumah tinggal, pada kain tenunan seperti songket, ulos juga pada benda-benda pakai maupun benda hias dan benda–benda yang dipakai sebagai sarana upacara keagamaan dan upacara adat.

Ornamen Batak

Baca juga: Corak Ragam Hias dan Teknik Perwujudan Ragam Hias

3. Ragam Hias Kalimantan
Ragam hias Kalimantan merupakan gubahan bentuk-bentuk kehidupan alam yang diharmonisasikan dengan bentuk geometris maupun organis. Kehidupan sehari-hari seperti berburu, berladang yang dilakukan oleh suku Dayak dapat dijumpai pada bentuk ragam hiasnya.

Ragam hias Kalimantan

Ragam hiasnya banyak menggunakan teknik stilasi dan permainan bentuk geometris. Adanya pendatang dari Bugis, Melayu dan Jawa turut berpengaruh terhadap ragam hias Kalimantan. Bentuk ragam hias yang semula relatif sederhana lalu berubah dalam pengolahan unsur-unsur hiasnya sehingga bentuknya menjadi lebih luwes dan rumit.

Baca juga: Deformasi dan Stilasi

4. Ragam Hias Jawa
Dilihat dari segi nama ragam hias Jawa diberi nama yang disesuaikan dengan tempat ragam hias tersebut tumbuh dan berkembang dengan masing-masing tempat memiliki ciri khas. Beberapa nama ragam hias dibuat berdasarkan nama yang berhubungan dengan nama kerajaan, seperti motif Majapahit, motif Pajajaran, dan motif Mataram. Ketiga motif tersebut pada dasarnya mirip, namun tetap memberikan ciri khusus yang dapat dilihat pada pengembangan unsur-unsur bentuknya.

Ragam hias motif Jepara

Penerapan ornamen pada ukiran kayu

Setelah era masa kerajaan usai, lalu muncul ragam hias dengan nama tempat seperti motif Semarangan, motif Jepara, motif Surakarta, dan motif Yogyakarta. Secara umum bentuk ragam hias Jawa terkesan luwes dengan tema alam sekitar dengan teknik stilasi dan transformasi. Ditinjau dari segi isi (kedalaman) makna, ujud ragam hias Jawa mengandung unsur estetika, etika, dan logika.

Demikian artikel tentang Ragam Hias Daerah yang Ada di Indonesia, Ragam Hias Bali, Sumatera, Kalimantan, Jawa. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda dalam mempelajari lebih dalam tentang Ragam Hias Nusantara.

Labels:

Monday, February 10, 2020

Cara Membuat Tusuk Terawang untuk Menyulam, Peralatan dan Bahan Menyulam atau Membordir

Menyulam atau membordir dari bahasa Belanda “Borduur”. Menghias kain adalah seni untuk membuat suatu bahan kain menjadi lebih indah. Menghias kain ini dapat dilakukan dengan memberi warna dan dapat pula dengan memberi motif-motif hias dengan menggunakan jahitan.

JENIS-JENIS SULAMAN:
  1. Menyulam bebas.
  2. Menyulam Inggris.
  3. Menyulam Perancis.
  4. Menyulam Richelien.
  5. Menyulam bayangan.

Baca juga: Sejarah tekstil

ALAT DAN BAHAN UNTUK MENGHIAS SULAMAN
  1. Jarum tangan berbagai ukuran.
  2. Jarum pentul.
  3. Gunting besar dan gunting kecil. 
  4. Tudung jari. 
  5. Pendedel.
  6. Pamindangan. 
  7. Rader. 
  8. Karbon jahit atau “tracing paper”.
  9. Benang

PENGERTIAN ALAT DAN BAHAN
Dapat dikatakan bahwa jenis kain (bahan tekstil) dapat dihias. Jenis sulaman yang digunakan tergantung dari jenis tenunan dan corak kain.

Jenis dan Corak Kain
  1. Belacu, popelin, terkolin dan sejenis tenunan yang rapat tenunannya, sulaman fantasi (sulaman bebas) aplikasi.
  2. Bahan serupa dengan corak kotak, bintik dapat diubah corak, aplikasi, smock.
  3. Bahan yang dapat dihitung benangnya seperti strimin, mating, terawang, tusuk silang, holbein.
  4. Bahan yang tipis dan bening, sulam bayangan, inkrustasi, lekapan renda, mote dan lain-lain.
  5. Bahan lemas berkilau seperti satin, sulaman bebas lekapan quilt dan lain-lain.

Baca juga: Macam jenis kain brokat

Benang
Untuk sulaman tangan digunakan benang sulam mouline atau benang mutiara. Untuk bahan halus dan tipis benang mouline, untuk bahan yang titik tebal dengan pori-pori yang besar, digunakan benang mutiara. Untuk bahan yang jarang tenunannya, seperti net dan kasah dapat digunakan benang wol atau cashinilon. Cara membuka benang dari untaiannya.


Sifat kain dan benang
  1. Sifat tenunan kain dasar yang kita kerjakan. Apakah kainini kasar atau halus, kasar atau licin, rapat atau jarang, kusam atau mengkilap. Pekerjaan menyulam membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Benang yang digunakan adalah benang katun. Benang sulam memiliki banyak sekali warna dan variasi. Sulaman digunakan sangat beragam antara lain untuk penghias kebutuhan rumah tangga, seperti taplak meja, sarung bantal, seprei, serbet pakaian, baju anak-anak dan dewasa. Selain bahan diatas kita dapat juga menggunakan bahan Yute (karung) yang kasar, kain strimin, Kaos linen, tula batis, sutera halus dan bahan lainnya yang terdiri dari berbagai jenis variasi tenunan. 
  2. Benang yang akan dipakainya pun bermacam-macam , mulai dari yang tebal sampai yang halus, kasar sampai halus, kusam sampai mengkilap, selanjutnya dapat juga memakai benang tunggal atau lebih yang dengan sedikit pilihan akan lebih kuat, dengan atau tanpa penebalan, sengkelit, keriting dan sebagainya.
  3. Warna benang harus sesuai dengan bahan tenunan yang dipakai, perlu juga kita pikirkan bahwa warna benang dapat menjadi lebih muda atau tua disebabkan struktur (susunan) tusuk hias.

Jarum sulam
Didalam perdagangan terdapat macam-macam bentuk jarum sulam antara lain jarum sulam yang dibuat dari logam dan jarum sulam yang dibuat dari kayu. Jarum sulam dibuat dari logam ada yang bentuknya kecil panjang runcing, kecil panjang tumpul, besar panjang tumpul dan besar panjang dengan disain tersendiri. Pemakaian jarum sulam sangat trgantung ada teknik hiasan yang sedang dibuat.

Umpamanya : untuk teknik sulaman fantasi pada bahan dasar tenunan rapat, harus memakai jarum yang agak panjang kecil dan runcing. Untuk membuat sulaman dengan tusuk silang pada bahan yang bisa dihitung tenunannya, dapat memakai jarum sulam yang ujungnya tumpul. Untuk membuat sulaman dengan teknik tambur, diperlukan jarum sulam khusus. Pemakaian benang yang tebal seperti benang flanel atau benag wol, harus memakai jarum yang tebal dan lubangnya besar, agar mudah memasukkan benang.

Baca juga: Asal usul kain songket

Memulai dan mengakhiri jahitan.
Dalam teknik jahit menjahit dengan tangan, biasanya diperoleh hasil yang rapi dan halus. Dari depan tampak indah dari belakang tampak rapi. Selain untuk kerapian juga untuk kekuatan jahitan perlu diperhatikan cara memulai dan mengakhiri jahitan.
  1. Sebelum tusukan pertama, jarum dijelujurkan halus dari bagian buruk hanya mengambil sedikit saja dari tenunan tiga sampai empat langkah kemudian jarum ditusukkan ke bagian yang baik untuk memulai sulaman.
  2. Cara lain adalah dengan memasukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik, tinggalkan ½ - 2 cm ujung benang. Pada waktu membuat tusuk-tusuk sulaman, ujung benang tersebut ikut dijepit hingga ujung benang itu tidak dapat dicabut. Mengakhiri jahitan ialah dengan cara menusukkan jarum ke bagian buruk, jahitkan beberapa tusuk balut pada bagian belakang tusuk sulam sebelum benang digantung.



Terawang (Opennaiwork)
Dengan menarik satu helai benang atau lebih dari tenunan, maka kan terdapat benang lepas. Bila dicabut benang langsing maka akan terdapat lubang pada titik persilangan benang yang dicabut. Pada teknik terawang biasa, benang lepas tersebut diikat dengan tusuk terawang sehingga terdapat hiasan terawang.

Pada teknik terawang yang disebut krawang (seperti di Padang dan di Sulawesi Utara), pada bagian tertentu dekat sekali kemudian dijahit dengan tusuk terawang. Untuk mengisi bidang tersebut dengan motif hias digunakan semacam tusuk jelujur (door stopsteek).

Baca juga: Klasifikasi ragam hias tekstil

Ragam hias tusuk terawang
Ragam hias ini terdiri dari :
  1. Tusuk terawang biasa. 
  2. Tusuk terawang tangga. 
  3. Tusuk terawang biku-biku.

Contoh tusuk terawang biasa



Contoh tusuk terawang tangga

Contoh tusuk terawang biku-biku


Cara membuat tusuk terawang.
  1. Memulai membuat tusuk terawang biasa yang juga menyelesaikan kelim, dimulai dari sebelah kiri.
  2. Tarik benang-benang dari bahan menurut lebar kain yang dikehendaki. Benang-benang yang dikukuhkan adalah sebelah kanan teruskan jarum itu ke belakang ambil 3 helai benang itu tusukkan pada bahan untuk membuat tusukan selanjutnya.


Baca juga: Sejarah Kriya - Asal Usul Kemunculan Seni Kriya di Dunia

Tusuk terawang biku-biku.
Buat 1 baris tusuk terawang biasa pada bagian atas dengan mengambil 6 helai benang, pada waktu mengerjakan bagian bawah, mengambil ½ lagi dari kumpulan benang yang ke satu dan ½ dari kumpulan benang yang kedua.

Cara mengerjakan teknik terawang biku-biku


Demikian artikel tentang Alat dan Bahan Menyulam atau Membordir, Tusuk Terawang dan Ragam Hias ini, semoga dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan anda.

Labels:

Contoh Gambar Poster, Tugas Praktik Kelas 8 Siswa MTsN 2 Kediri Tahun 2020

Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin.
Dalam artikel ini saya mencoba untuk mendokumentasi setiap tugas yang saya berikan kepada anak didik saya, dan pada kesempatan ini ada tugas praktik membuat Poster. Tugas ini adalah tugas kelas VIII di MTs Negeri 2 Kediri. Tugas ini terlaksana pada semester genap tahun ajaran 2019-2020 di kelas yang saya ajar yaitu kelas VIII H, I, J, K pada materi Menggambar Poster.

Berikut adalah beberapa karya Poster Kelas dari siswa-siswi kelas VIII di MTs Negeri 2 Kediri: 

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Baca juga: Tugas Praktik Seni Budaya Kelas XI (Membuat wayang dari bahan duplek atau kertas karton)

Demikian beberapa hasil karya siswa siswi kelas VIII di MTs Negeri 2 Kediri dalam mempraktikkan tugas membuat gambar Poster. Semoga artikel Contoh Gambar Poster, Tugas Praktik Kelas 8 Siswa MTsN 2 Kediri Tahun 2020 ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah inspirasi anda dalam mengajar maupun belajar membuat poster.

Labels: